Ketika dinikahi oleh Rasulullah,
ibunda Zainab binti Khuzaimah radhiallahu’anha dalam keadaan janda dari Ubaidah
bin Harits, anak paman Rasululullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam. Ubaidah adalah
salah seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin
Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib.
Nama lengkap beliau adalah Zainab
binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin
Amir bin Sha’shaah al Hilaliyah. Ibunya bernama Hindun binti Auf bin Harits bin
Hamathah.
Beliau termasuk kelompok orang yang
masuk Islam pertama kali dari golongan wanita. Beliau memang bukan seorang yang
berwajah cantik dan disebutkan bahwa beliau adalah seorang wanita yang lemah
dan terjangkit penyakit. Sebagaimana dituturkan oleh sang suami yang sedang bersedih
disaat akan meninggalkannya. Pada saat Ubaidah bin Harits akan meninggal dunia,
tiba-tiba air matanya meleleh; sehingga para sahabat bertanya kepadanya:
“Kenapa engkau menangis wahai Ubaidillah? Padahal Allah Subhanahuwata’ala sudah
menjanjikan kepada kita dua kebaikan: kemenangan dan syahid?”. Ubaidah berkata,
“Aku teringat akan istriku, Zainab binti Khuzaimah, apa yang akan terjadi
padanya setelah aku meninggal. Aku menangis karenanya, dia adalah wanita yang
lemah dan dia terjangkit penyakit.”
Tetapi, di balik kelemahan beliau,
Ibunda Zainab binti Khuzaimah mempunyai sifat yang mulia, yaitu belas kasihan
dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin. Sebagaimana dikatakan Az-Zuhri
bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa Salam menikah dengan Zainab binti Khuzaimah,
dia adalah Ummul Masakin atau ibunya orang-orang miskin; diberikan julukan
seperti itu karena beliau banyak memberikan makanan kepada orang-orang miskin.
Dan julukan ini telah beliau dapatkan sejak jaman jahilyyah.
Keadaan beliau yang janda dengan
segala apa yang beliau derita inilah yang mendorong Rasulullah
Shalallahu’alaihi wa Salam untuk menikahinya. Sebagai bentuk penghormatan
baginya dan balasan atas kesabarannya dan kebaikan hatinya serta tentang
kecintaannya kepada Allah Subhanahu wata’ala, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa
salam dan kaum miskin.
Tidak banyak cerita tentang rumah
tangga Ibunda Zainab binti Khuzaimah dengan Rasulullah Shalallahu’alaihi wa
Salam, karena rumah tangga ini berlangsung dalam waktu yang tidak lama, ada
banyak pendapat mengenai lamanya pernikahan ini, yaitu sekitar 4-8 bulan. Hal
ni disebabkan karena Allah telah memanggil Ibunda Zainab dalam waktu yang masih
muda. Beliau meninggal di saat Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Salam masih
hidup. Rasulullah yang telah menshalatinya dan beliaulah yang pertama kali
dimakamkan di Baqi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar