Minggu, 24 November 2013

Ummul Masakin, Ibunda Zainab Binti Khuzaimah Radhiallahu’anha


Ketika dinikahi oleh Rasulullah, ibunda Zainab binti Khuzaimah radhiallahu’anha dalam keadaan janda dari Ubaidah bin Harits, anak paman Rasululullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam. Ubaidah adalah salah seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib.
Nama lengkap beliau adalah Zainab binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’shaah al Hilaliyah. Ibunya bernama Hindun binti Auf bin Harits bin Hamathah.
Beliau termasuk kelompok orang yang masuk Islam pertama kali dari golongan wanita. Beliau memang bukan seorang yang berwajah cantik dan disebutkan bahwa beliau adalah seorang wanita yang lemah dan terjangkit penyakit. Sebagaimana dituturkan oleh sang suami yang sedang bersedih disaat akan meninggalkannya. Pada saat Ubaidah bin Harits akan meninggal dunia, tiba-tiba air matanya meleleh; sehingga para sahabat bertanya kepadanya: “Kenapa engkau menangis wahai Ubaidillah? Padahal Allah Subhanahuwata’ala sudah menjanjikan kepada kita dua kebaikan: kemenangan dan syahid?”. Ubaidah berkata, “Aku teringat akan istriku, Zainab binti Khuzaimah, apa yang akan terjadi padanya setelah aku meninggal. Aku menangis karenanya, dia adalah wanita yang lemah dan dia terjangkit penyakit.”
Tetapi, di balik kelemahan beliau, Ibunda Zainab binti Khuzaimah mempunyai sifat yang mulia, yaitu belas kasihan dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin. Sebagaimana dikatakan Az-Zuhri bahwa Nabi Shalallahu’alaihi wa Salam menikah dengan Zainab binti Khuzaimah, dia adalah Ummul Masakin atau ibunya orang-orang miskin; diberikan julukan seperti itu karena beliau banyak memberikan makanan kepada orang-orang miskin. Dan julukan ini telah beliau dapatkan sejak jaman jahilyyah.
Keadaan beliau yang janda dengan segala apa yang beliau derita inilah yang mendorong Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Salam untuk menikahinya. Sebagai bentuk penghormatan baginya dan balasan atas kesabarannya dan kebaikan hatinya serta tentang kecintaannya kepada Allah Subhanahu wata’ala, Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salam dan kaum miskin.
Tidak banyak cerita tentang rumah tangga Ibunda Zainab binti Khuzaimah dengan Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Salam, karena rumah tangga ini berlangsung dalam waktu yang tidak lama, ada banyak pendapat mengenai lamanya pernikahan ini, yaitu sekitar 4-8 bulan. Hal ni disebabkan karena Allah telah memanggil Ibunda Zainab dalam waktu yang masih muda. Beliau meninggal di saat Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Salam masih hidup. Rasulullah yang telah menshalatinya dan beliaulah yang pertama kali dimakamkan di Baqi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar