Jumat, 22 November 2013

Ketika Semua Amalan Terungkap




وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (105)
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan [At-Taubah : 105].
Dalam ayat ini Allah U memerintahkan kepada Rasul-Nya agar beliau mengatakan kepada kaum muslimin yang mau bertobat dan membersihkan diri dari dosa-dosa dengan cara melakukan amal-amal saleh sebanyak mungkin.
Di samping itu Allah U juga memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menyampaikan kepada mereka, bahwa apabila mereka telah melakukan amal-amal saleh tersebut maka Allah U dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin lainnya akan melihat dan menilai amal-amal tersebut. Begitu pula mereka yang menyalahi perintah-perintah-Nya, maka akan tersingkaplah aib-aib mereka. Akhirnya mereka akan dikembalikan-Nya ke alam akhirat, akan diberikannya kepada mereka balasan atas amal-amal yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Kepada mereka dianjurkan agar tidak hanya merasa cukup dengan melakukan taubat, zakat, sedekah dan shalat semata-mata, melainkan haruslah mereka mengerjakan semua apa yang diperintahkan kepada mereka.
Mujahid berkata, “ini adalah ancaman dari Allah U terhadap orang-orang yang menyelisihi perintahNya, bahwasannya amalan mereka akan dihadapkan kepadaNya, Rasul dan kaum mukminin. Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil pada hari kiamat, sebagaimana firman Allah U :
 يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah) [Al-Haaqqah : 18].
Adapun mengenai dinampakkannya amal itu terbagi dalam 3 keadaan :
Pertama, pada keadaan yang beramal itu masih hidup, dan dinampakkan kepada orang yang masih hidup pula.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Sa’id, dari Rasulullah r, beliau bersabda : “Seandainya seseorang di antara kalian beramal di dalam sebuah batu besar, sebuah benda mati, tanpa ada pintu atau lubangnya, niscaya Allah U akan mengeluarkan amalnya kepada semua orang seperti apa yang diamalkannya di tempat tersembunyi itu.” .(Musnad Imam Ahmad)
Dalam riwayat lain yang serupa dengannya, dari Anas bin Malik bahwa Rosulullah r bersabda:
“Kalian jangan takjub dengan seseorang sehingga kalian melihat bagaimana akhir hidupnya. Sesungguhnya seseorang beramal pada suatu masa dari hidupnya dengan amalan shalih, yang jika dia mati dalam keadaan itu tentu dia masuk surga, kemudian dia berubah beramal dengan amalan keburukan. Dan sesungguhnya seseorang beramal keburukan pada satu masa dari kehidupannya, yang jika dia mati dalam keadaan tersebut tentu dia masuk neraka, kemudian dia berubah melakukan amal kebajikan. Jika Allah U menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Dia akan mepergunakannya sebelum matinya. Mereka bertanya, Wahai Rosulullah, bagaimana Dia mempergunakannya? Beliau bersabda, Dia menunjukinya untuk beramal shalih, kemudia dicabut nyawanya dalam keadaan tersebut.” (Imam Ahmad bersendirian dari sisi ini).
Kedua, pada keadaan orang yang beramal itu masih hidup, tapi amalnya diperlihatkan kepada orang orang yang sudah mati.
Dalam hadits hadits Rosulullah r juga ada disebutkan bahwa amal orang yang hidup diperlihatkan kepada orang-orang yang sudah mati dari kerabat dan keluarga orang yang beramal itu, di alam barzakh atau alam kubur. Rosulullah r bersabda: “Sesungguhnya amal-amal kamu sekalian ditampilkan kepada kaum kerabat dan keluarga kamu yang ada di dalam kubur. Jika amal pebuatan kamu itu baik, maka mereka merasa gembira dengan amal-amal itu. Namun jika amal kamu itu sebaliknya, yaitu amal yang buruk, maka mereka saudaramu yang di dalam kubur itu berdoa: “Ya Allah berilah mereka ilham (kekuatan) untuk mengamalkan amalan ta’at kepada-Mu”. (Hadits Riwayat Abu Daud)
Ketiga, pada hari kiamat.
Allah U akan melihat amal kaum muslimin yang baik maupun yang buruk, begitu pula Rosulullah r juga akan melihat amal-amal mereka. Sebagaimana diketahui, kaum Muslimin akan menjadi saksi di hadapan Allah U pada hari kiamat mengenai amalan dari sesama kaum Muslimin. Dan persaksian yang didasarkan atas penglihatan mata kepala sendiri adalah lebih kuat dan lebih dapat dipercaya.
Dengan meninggalnya seseorang maka ia dikembalikan ke alam akhirat. Di sana Allah U akan memberitahukan kepada setiap orang tentang hasil dari perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya selagi ia di dunia dengan cara memberikan balasan terhadap amal mereka. Kebaikan dibalas dengan kebaikan, dan kejahatan dibalas dengan azab dan siksa. Maka dari itu marilah kita selalu bersiap diri untuk kehidupan akhirat. Wallahu a’lam bish showab.

Maroji’:
·        Tafsir Al Qur’an al ‘Adzim, Ibnu Katsir
·         Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an, Imam al Qurthubi
·         Musnad Imam Ahmad
·         Dan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar