MANA WUJUD
SYUKURMU??
Akhwat
muslimah……..
Kehidupan yang berjalan
dari waktu ke waktu sering luput untuk dicermati. Sinar mentari yang menyapa
akrab di pagi hari, gunung-gunung berdiri kokoh sebagai pasak bumi, samudera
luas membentang seakan tak bertepi, belaian lembut angin sepoi serta dendang riang
burung-burung di kebun belakang rumah kita menambah syahdu hati, bahkan semua
yang ada pada tubuh kita ini, pernahkah kita mencermati dan memikirkan walau
hanya sekali?.
Akhwat muslimah….
Kenikmatan yang
diberikan oleh Allah kepada kita sudah banyak sekali. Dari semenjak kita dalam
kandungan sampai sekarang ini, baik nikmat yang tampak maupun tersembunyi, yang
langsung dapat kita rasakan dengan indra kita ataupun sebaliknya. Singkat kata,
tidak ada dalam setiap tarikan nafas kita kecuali nikmat Allah ada di dalamnya.
Memang, banyaknya jumlah sesuatu terkadang membuat kita sulit untuk mengingatnya. Sehingga membuat kita lalai bahkan melupakannya. Begitupula dengan nikmat Allah yang banyak itu. Kita tidak akan pernah sanggup untuk mengkalkulasinya. Akhirnya, nikmat-nikmat itu diremehkan, dilupakan, bahkan tak segan-segan dikufuri. Wal'iyyadzubillah.
Memang, banyaknya jumlah sesuatu terkadang membuat kita sulit untuk mengingatnya. Sehingga membuat kita lalai bahkan melupakannya. Begitupula dengan nikmat Allah yang banyak itu. Kita tidak akan pernah sanggup untuk mengkalkulasinya. Akhirnya, nikmat-nikmat itu diremehkan, dilupakan, bahkan tak segan-segan dikufuri. Wal'iyyadzubillah.
Mungkin, karena tiap
hari kita menyaksikan fenomena-fenomena alam yang disebutkan di awal tulisan
tadi, seakan-akan ia merupakan suatu hal yang lumrah dan biasa-biasa saja.
Tidak ada yang istimewa. Sehingga berlalu begitu saja tanpa ada kesan di jiwa..
Akhwat muslimah…………
Bersyukur merupakan
ciri khas yang melekat pada diri seorang mukmin. Apapun bentuk nikmat itu,
sekecil apapun ia, maka mukmin sejati tak pernah kering bibirnya dari memuji
Allah Sang Maha Pemberi rejeki. Hatinya mengakui dan membenarkan bahwa itu
semua merupakan kemurahan dari Allah. Bukan semata-semata karena kepintaran dan
kecemerlang otaknya dalam meraih sebuah prestasi.
Tidak berhenti sampai
di situ saja, bahkan dia akan semakin memperpanjang sujudnya di malam hari
sebagai refleksi rasa syukurnya kepada Illahi. Manusia terbaik yang pernah
lahir di muka bumi ini, Muhammad, merupakan teladan dalam bersyukur.
Malam-malamnya dihiasi dengan lamanya berdiri dan panjangnya sujud sehingga
kaki beliau pecah-pecah. Begitupula dengan tradisi para salafusshalih.
Malam-malam mereka dihiasi dengan sujud berurai air mata sebagai refleksi
syukur atas apa yang Allah berikan kepada mereka.
Akhwat muslimah…………
Akhirnya, pertanyaan harus ditujukan pada pribadi kita masing-masing. Sudahkah kita merefleksikan rasa syukur ini dalam amaliah nyata seperti para salaf kita?. Atau malah sebaliknya, kita mengkufuri nikmat-nikmat itu sambil terus berjalan di muka bumi dengan membusungkan dada?. Duhai…alangkah celakanya.
Akhirnya, pertanyaan harus ditujukan pada pribadi kita masing-masing. Sudahkah kita merefleksikan rasa syukur ini dalam amaliah nyata seperti para salaf kita?. Atau malah sebaliknya, kita mengkufuri nikmat-nikmat itu sambil terus berjalan di muka bumi dengan membusungkan dada?. Duhai…alangkah celakanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar