1.
NAMA DAN KELAHIRANNYA
Nama
lengkapnya adalah Abdullah Bin Al-Mubarok bin Wadhih Al-Handloli, At atamimi,
budak abu abdirrahman almarwazi, al imam, syaikhul islam dan pimpinan
orang-orang yang bertqwa di masanya.
Dari
alabbas bin mushab, dia berkata; ibu Abdullah bin almubarok berassal dari
khawarozamiyah. Ayahnya berasal dari turki dan merupakan budak dari seorang
pedagang dari daerah hamdzan dari bani handlolah.
Dari al
hasan dia berkata: ibu ibnul mubarok berasal dari turki. Sedang ibnu al mubarok
mempunyai kemiripan dengan orang-orang turki, terkadang jika ia membuka bajunya
maka aku tidak melihat di daerah sekitar dada dan tubuhnya ditumbuhi banyak
rambut.
Kelahirannya:
ahmad bin hambal berkata: ibnu mubarok lahir pada than 118 hijriyah.
Kholifah
juga berkata: Padda tahun 118 Hijriyah Abdullah bin al mubarok lahir.
Bisy
bin abi al azhar berkata: ibnu al mubarok berkata: Abdullah bin idris
menanyakan tentang umurku, dia berkata: berapa umurmu? Ibnul mubarok brkaata;
orang-ornag desa tidak memperhatikan umur, namun aku ingat, ketika aku
menyambut kedatangan abu muslim, aku memakai pakaian hitam dan aku masih
anak-anak. Abdullah bin idris berkata kepadaku: benar kamu memakai pakaian
hitam, ibnu al mubarok berkata; aku masih anak-anak, sesungguhnya abu muslim
memberikan semua orang pakaian hitam., baik anak-anak maupun orang dewasa.
Abu
muslim pada masa awal kekuasaan daulah bani abasiah mewajibkan pakaian hitam
kepada rakyatnya, baik anak-anak maupun orang dewasa. Pakaian ini adalah
kebangaan penguasa Daulah bani abbasiah.
Tempat
kelahirannya: tempat kelahiran ibnu al mubarok adalah di salah satu kota yang ada di daerah
khurosan yang bernama marwa.
Dari
ahmad bin sinan dia berkata: telah sampai kabar kepadaku yang menceritakan bahwa
ibnu al mubarok dating kepada hammad bin zaid untuk pertama kalinya, hammad bin
zaid bertanya kepadanya: Dari mana asalmu? Al mubarok menjawab: dari khurosan.
Hammad bin zaid bertanya lagi khurosan bagian mana? Al mubarok menjawab daerah
marwa. Lalu hammad bertanya lagi apakah kamu mengetahui seseorang yang bernama
Abdullah bin mubarok? Ibnu al mubarok menjawab, benar aku mengetahuinya.
Hammad: apa yang telah ia perbuat? Ibnul mubarok menjawab dia telah berbicara
kepadamu. Ahmad bin sinan berkata kemudian hammad mengucapkan salam kepadanya
dan menyambutnya dengan antusias. Orang-orang yang ada di sekitarnya menjadi
menaruh hormat kepada ibnu al mubarok.
2.
BANYAKNYA KEBAIKAN YANG TELAH
DIPERBUATNYA.
Banyak
sekali kebaikan yang terkumpul dalam diri ibnul mubarok, seperti yang telah
yang diceritakan kawan-kawan beliau, al fadhol bin musa, makhlad bin husain dan
Muhammad bin an nadhar; adapun kebaikan yang telah dilakukannya adalah
zuhud,waro', adil, rajin bangun malam untuk beribadah, banyak menunaikan ibadah
haji, gemar berperang, pemberani, pandai naik kuda, mempunyai badan yang
perkasa, tidak mau berbicara yang tidak ada artinya dan sedikit berbeda
pendapat terrhadap sahabat-sahabatnya. mereka menggambarkannya dalam bait-bbait
syair;
Jika kamu berteman maka bertemanlah
dengan
Seseorang yang mempunyai rasa malu,
pemaaf dan mulia
Ucapannya terhadap sesuatu
"tidak" jika kamu berkata "tidak"
Jika kamu berkata 'ya' ia berkata
" ya"
Ibnu
hibban telah berkata: ibnul mubarok telah mengumpulkan berbagai kebaikan, dan
di dunia ini tidak ada orang yang bisa mendapatkan kebaikan sebagaimana yang
didapatkan ibnul mubarok pada waktu itu.
Ismail
bin iyyasy berkata; di muka bumi ini tidak ada orang yang seperti ibnul mubarok. Aku tidak mengetahui
bahwa Allah telah menjadikan suatu kebaikan kecuali ibnul mubarok telah
mendapatkannya. Sahabatku telah bercerita, ketika mereka menemani ibnul mubarok
dalam perjalanannya dari mesir ke makkah., ibnul mubarok memrikan maakanan
kepada mereka, sedangkan dia sendiri selalu berpuasa menahun.
Ibnu
asakir menceritakan dari Abdurrahman bin mahdi, dia berkata: aku tidak melihat
ada orang seperti ibnul mubarok. Yahya bin said berkata kepada Abdurrahman bin
mahdi,: bagaimana dengan sufyan dan syu'bah? Dia menjawab: tidak sufyan dan
tidak pula syu'bah. Ibnul mubarok mempunyai ilmu yang luas, hafalannya kuat,
zuhud, banyak melakukan ibadah, kaya raya, byak menunaikan haji, gemar
berperang, pandai ilmu nahwu dan seorang penyair. Aku tidfak melihat orang
seperti dia.
Dari
abdul aziz bin abi rizmah dia berkata; tidak ada suatu kebaikan kecuali ada
pada diri ibnul mubarok, diantara kebaikan yang menonjol pada dirinya adalh pemalu
mulia, luhur budi pekertinya, baik dalam bergaul dan berbicara, zuhud, waro,
dan masih banyak lagi sifat-sifatt yang ada pada dirinya.
Dan
masih banyak lagi dari kalangan ulama yang menceritakan kebaikan-kebaikan
beliau diantaranya an nasa'I dan al hafidz.
Usahanya
dalam mencari ilmu
Ahmad
bin hambal berkata; pada zaman ibnul mubarok, tidak orang yang rajin menuntut
ilmu seperti ibnul mubarok. Dia telah pergi ke yaman, mesir, syam, bashroh, dan
kufah. Dddia telah mempelajari ilmu dari ulama-ulama yang ada di Negara-negara
tersebut. Iiibnul mubarok menulis dari berbagai kalangan ulama, baik
ulam-ualama besar maupun ulama-ulama kecil. Diantara ulamulama itu adalah
Abdurrahman bin mahdi dan alfazari.
Ibnul
mubarok telah mendapatkan karunia yang besar dari Allah, tidak ada orang yang
lebih berhati-hati agar tidak jatuh dalam kesalahn yang dari ibnul mubarok.
ibnu Al mubarok menceritakan tidak hanya
mengandalkan hafalan, namun dia juga berdasarkan tulisan, barang siapa yang
menceritakan berdasarkan pada tulisan, maka bisa dipastikan dia hamper tidak
jatuh dalam kesalahan. Sedangakn waqi' yang mengandalkan hafalannya, tidak mau
melihat tulisan maka dia banyak melakukan kesalahn. Seberapakah kemampuan
seseorang dapat menghafal.
Abu
karasyi bertanya kepada Abdullah bin mubarok" wahai abu aabdirrahman,
sampaikapan kamu menuntut ilmu? Ibnul mubarok menjawab,: alangkah baiknya
seandainya ucapan yang menghalangiku untuk mencari ilmu tidak saya dengar.
Dari
Muhammad bin an nadhar bin musawir, dia berkata : ayahku pernah berkata: aku
berkata kepada Abdullah bin al mubarok wahai abu abdirrahman, apakah kamu
menghafal hadits? Kemudian ayah berkata : raut muka ibnul mubarok menjadi
berubah. Ibnul mubarok menjawab: janganlah kamu menghafal hadits, sesungguhnya
aku mengambil dari tulisan, aku meneliti permasalahan-permasalahan yang membuat
aku ragu berdasarkan dari kitab kemudian aku mengingatnya.
Dari al
hasan bin isa dia berkata : shakhra, teman ibnul mubarok bercerita kepadaku,
ketika kami masih anak-anak dan sedang belajar menulis, kami mendengar
seorang yang sedang berkhutbah sangat
panjang, setelah orang itu selesai berkhutbah ibnul mubarok berkata kepadaku
" aku telah menghafal khutbahnya".
Kemudian,
perkataan perkataan ibnul mubarok ini didengar seseorang dari sekelompok kaum
dan orang itu berkata " kemarilah" maka ibnul mubarok mengulangi
khutbah yang telah dihafalnya itu kepada sekelompok kaum , dan dia benar-benar
telah menghafalnya.
Dari
nuaim bin hammmad, dia berkata,"aku mendengar Abdullah bin al mubarok
berrkata; ayahku berkata kepadaku: jika aku menemukan tulisanmu, maka aku akan
membakarnya. Maka aku berkata kepadanya ; aku tidak mempunyai tulisan wahai
yahku namun ada di dalam dadaku.
Syaqiq
bin ibrohim berkata seseorang berkata kepada ibnul mubarok kenapa jika selesai
sholat kamu tidak duduk bersama kam? Ibnul mubarok menjawab " karena aku
duduk bersama para sahabat dan tabiin " kami bertanya kepadanya
"dimana kamu bertama mereka? Dia menjawab jika aku mempelaj\ari ilmu-ilmunya,
maka aku akan mendapatkan para sahabat dan tabiin. Sedangkan aku tidak duduk
bersama kalian karena kalian memperbincangkan orang lain.
Dari
nuaim bin hammad dia berkata : Abdullah bin al mubarok adalh tipe orang yang
suka berada di rumah, sehinggga ada orang pernah bertanya kepadanya : apakah
kamu tidak merasa bosan ? ibmul mubarok menjawab : bagaimana aku merasa bosan,
sedang aku bersama rosulullah.
Guru
gurunya; adzdzahabi berkata: yang pertama kali menjadi guru ibnu al mubarok
adalah ar robi' bin anas al khurosani.
Ketika
dia masuk penjara karena mendapat fitnah, ibnu almubarok bertemu denagn
arrobi'. Al mubarok mendengarkan hadits darinya sebanyak 40 hadits. Kemudian ia
bebas pada tahun 141 hijriyah dan mengambil hadits-hadits dari tabiin yang
masih hidup, kebanyakan mereka bertemu di perjalanan dan di saat ibnul mubarok
berpindah-pindah dan berkeliling.
Ibnul
jauzi berkata ibnul mubarok masih sempat bertemu dengan sekelompok tabiin,
diantara mereka adalah hisyam bin urwah, ismail bin abi kholid, al a'masy,
sulaiman attaimi, humaid ath thowil, Abdullah bin 'aun, kholid al hidza', yahya
bin said al anshory, musa bin uqbah dan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar