Kamis, 05 Desember 2013

Tafsir (2)



Pengampu: Ust. Junaidi Manik
ISLAM
الإسلام في القرآن
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآَيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ. ال عمران [3]: 19
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ ال عمران [3]: 83
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَالروم  [.3]: . 3
الحديث
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (متفق عليه)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ. (متفق عليه)
الأثر
لَقَدْ كُنّا أَذِلاَّءُ، فَأَعَزَّنَا اللهُ بِالْإِسْلاَمِ، فَإِذَا ابْتَغَيْنَا الْعِزَّ فِى غَيْرِ الْإِسْلاَمِ أَذَلَّنَا اللَّهُ  [عمر بن الخطاب رضي الله عنه]
تعريف الدين
الإسلام لغةً : هو الانقياد والاستسلام والخضوع .
الإسلام في الاصطلاح :
هو الاستسلام لله بالتوحيد والانقياد له بالطاعة والخلوص من الشرك ومعاداة أهله.
Islam secara etimologis berarti taat dan tunduk. Sedangkan menurut terminologi syar’i berarti penyerahan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala, tunduk dan taat kepada perintah-perintah-Nya. (Dalil As-Sa’ilin, Isa Abu Daud)
“Pak Natsir berpesan ada 3 tantangan dakwah; Sekularisasi yang menjelma menjadi liberalisasi meskipun liberalisasi ini sudah diantisipasi juga, tantangan berikutnya adalah. Nativisasi, nativisasi yaitu mengembalikan Indonesia kembali pada zaman pra Islam (nativisasi) dan Kristenisasi,”
Orientalisme, Liberalisme dan Sekularisme sudah masuk ke Indonesia sejak lama, terbukti dengan ide-ide sekularisme yang dikampanyekan oleh Harun Nasution (mantan rektor IAIN Jakarta) yang sudah menyebar luas di kalangan umat Islam.
“Strategi paham liberal ini adalah mendekonstruksi konsep Islam yang sudah mapan untuk disejajarkan dengan (konsep pemikiran) Barat.” [Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi]
Pengaruh barat  terhadap pemikiran islam: liberalisasi agama dari “Yahudi Liberal”, ke “Kristen Liberal”, lalu “Islam Liberal”  (legitimasi nilai-nilai barat dengan membuat tafsir baru terhadap ajaran islam)
PENGARUH PEMIKIRAN KRISTEN-YAHUDI TERHADAP PEMIKIRAN ISLAM
Persoalan mendasar yang ditempuh oleh Tim Penulis Paramadina dalam buku Fiqih Lintas Agama adalah:
  1. Menyamakan agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam dengan agama Yahudi dan Nasrani.
  2. Menyamakan agama dari sisi Allah dengan agama-agama apapun.
  3. Menyamakan pengikut agama dari Allah yang sudah kadaluarsa dengan pengikut agamaNya yang masih berlaku, sebagai sama-sama dijanjikan masuk surga.
  4. Mengangkat orang selain Yahudi dan Nasrani sebagai Ahli Kitab dengan dicari-carikan dalih sekenanya, sampai memlintir-mlintir hadits Nabi -Shalallahu alaihi wasalam- dan perkataan ulama di antaranya Imam Ibnu Taimiyyah, Imam At-Thabari dan lainnya.
  5. Menghalalkan pernikahan antara Muslim/ Muslimah dengan pemeluk agama apapun danp atau aliran kepercayaan apaun.
  6. Menghalalkan waris memawaris antara Muslim dengan kafir.
  7. Merendahkan ulama di antaranya Imam As-Syafi’I dengan tuduhan-tuduhan yang sangat tidak bermoral, dan sama sekali tidak ilmiyah.
  8. Mengangkat perkataan orang kafir dan anti agama seperti Karl Marx dan orang semacamnya sebagai dalil yang seakan melebihi nash Al-Qur’an sehingga dijadikan alat untuk “menggebugi” Imam As-Syafi’i.
Buku Paradigma Baru Pendidikan Islam (Depag. RI, 2008):
”Melalui pengiriman para dosen IAIN ke McGill dalam jumlah yang sangat masif dari seluruh Indonesia, berarti juga perubahan yang luar biasa dari titik pandang tradisional studi Islam ke arah pemikiran modern ala Barat. Perubahan yang paling menyolok terjadi pada tingkat elit. Tingkat elit inilah yang selalu menggerakkan tingkat grass  root.”  (hal. 6).
Kekeliruan Prof. Nurcholish Madjid dalam menerjemahkan kalimah Tauhid:
Tidak ada Tuhan  kecuali Tuhan itu.’’  (Ensiklopedi Nurcholish Madjid, 2007)
Daniel Pipes: “Jika Islam militan merupakan masalah, maka solusinya adalah Muslim moderat…” (hal. 2).
Muqtedar Khan: “Media Amerika menggunakan istilah Muslim moderat untuk Muslim yang pro-Barat dalam politiknya atau juga untuk Muslim yang selalu kritis terhadap cara pandang mereka.”
(Dari buku: Siapakah Muslim Moderat, ed. Suaidi Asy’ari)

Al-Qur’an Al-Karim
قوله تعالي في سورة :
(الأعراف [7]: 204),(يونس [24]: 37),(يوسف [30]: 2),(الحجر [15]: 87),(الإسراء [17]: 9),(الإسراء [17]: 45),(الإسراء [17]: 82)
قوله صلى الله عليه وسلم
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ. (متفق عليه)
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ. (روا مسلم)
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تَعَاهَدُوا هَذَا الْقُرْآنَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْإِبِلِ فِي عُقُلِهَا. (متفق عليه)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ. (رواه مسلم)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ. (رواه مسلم)
أقوال  السلف
ِذَا أَرَدْتُمُ الْعِلْمَ فَانْثُرُوْا الْقُرآنَ فَإِنَّ فِيْهِ عِلْمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ. [ابن مسعود رضي الله عنه]
رُبَّ تَالٍ لِلْقُرْآنِ وَالْقُرْآنُ يَلْعَنُهُ [أنس بن مالكرضي الله عنه]
كُلُّ آيَةٍ فِي الْقُرْآنِ دَرَجَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَمِصْبَاحٌ فِي بُيُوْتِكُمْ. [عمرو بن العاص رضي الله عنه]
مَنْ خَتَمَ الْقُرْآنَ نَهَارًا صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى يُمْسِيَ، وَمَنْ خَتَمَهُ لَيْلاً صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى يُصْبِحَ. [سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه]
تعريف القرآن في اللغة :
لفظ القرآن في اللغة مصدر مرادف للقراءة ويشير إليه قوله تعالى: (إنّ علينا جمعه وقرآنه ـ فإذا قرأناه فاتبع قرآنه) [القيامة 17]، وقيل: إنه مشتق من قرأ بمعنى تلا، وقيل: إنه مشتق من قرأ بمعنى جمع ومنه قرى الماء في الحوض إذا جمعه.
تعريف القرآن في الشرع :
هو كلام الله سبحانه وتعالى غير مخلوق، المنزل على النبي محمد صلى الله عليه وسلم باللغة العربية المعجزة المؤيدة له، المتحدى به العرب المتعبد بتلاوته، المنقول إلينا بالتواتر.
كلام الله المنزل علي نبيه محمد  المعجز بلفظه المتعبد بتلاوته المنقول بالتواتر المكتوب في المصاحف من أول سورة الفاتحة إلي آخر الناس
Liberalisasi Al-Qur’an
Salah satu wacana yang berkembang pesat dalam tema liberalisasi Islam di Indonesia saat ini adalah tema “doktrin kitab suci.”  Di kalangan Yahudi dan keristen, fenomena ini sudah berkembang pesat.  Kajian “Bibilical Criticism” atau study tentang kritik Bible telah berkembang pesat di Barat.[Liberalisasi Islam di Indonesia, Adian Husaini]
Pesatnya studi kritis Bible itu telah mendorong kalangan Kristen–Yahudi untuk melirik Al-Qur’an dan mengarahkan hal yang sama terhadap al-Qur’an seperti apa yang telah mereka lakukan terhadap Bible yang ada ditangan mereka.
Pendekatan yang mereka tempuh dalam mengkeritisi Al-Qur’an yang suci
·       Dalam Studi al-Qur’an
1.  Pendekatan
Pendekatan Kajian berdasarkan kajian kritis-historis terhadap teks Bible (bibilical criticism) yaitu dengan:
n  Menentukan teks yang paling lama, watak kesastraannya,  kondisi-kondisi yang memunculkannya, dan makna asalnya.
n  Memisahkan legenda dan mitos dari fakta, mengkaji mengapa  para penulis Bibel melaporkan dengan versi yang berbeda-beda, dan berusaha menentukan mana yang betul-betul perkataan Yesus.
n  Perangkatnya adalah kritik teks (textual criticism), kajian filologis (philological study), kritik sastra (literary criticism), kritik bentuk (form criticism) dan kritik redaksi (redaction criticism)Edwin D. Freed, The New Testament: A Critical Introduction (California: Wadsworth Publishing Company, edisi kedua 1991]
Bentuk-bentuk Pendekatan
Menyamakan problem teks kitab suci agama lain dengan teks al-Qur’a’n:
a.     Mushaf Abdullah Ibn Masud di Kufah, Mushaf Abu Musa di Basra, Mushaf Miqdad ibn al-Aswad di Damaskus dan Mushaf Ubay di Syiria dianggap al-Qur’an edisi mereka (their Recension of the Qur’an).
b.     Mushaf-mushaf itu dianggap sama dengan varian-varian teks Perjanjian Baru seperti Alexandrian text, Neutral text atau Caesarean text.
2.  Mempersoalkan Kesucian al-Qur’an:
“Komunitaslah yang menentukan masalah ini suci dan tidak. Komunitaslah yang memilih dan mengumpulkan bersama tulisan-tulisan tersebut untuk kegunaannya sendiri, yang mana komunitas merasa bahwa ia mendengar suara otoritas keagamaan yang otentik yang sah untuk pengalaman keagamaan yang khusus.” Arthur Jeffery, “The Qur’an as Scripture,” The Moslem World 40 (1950), 43.
3.  Tentang Penafsiran Teks
“Apa yang kita butuhkan, adalah tafsir kritis yang mencontohi karya yang telah dilakukan oleh orientalis modern sekaligus menggunakan metode-metode penelitian kritis modern untuk tafsir al-Qur’an.” Arthur Jeffery, Progress in the Study of the Qur’Én Text, The Moslem World 25 (1935), 4.“

Serangan Terhadap al-Qur’an
Telah ditemukan lebih dari seratus kesalahan al-Qur-an dari tata bahasa dan struktur Bahasa Arab. Mestinya para mufassir berjuang untuk mencari penjelasan dan justifikasi tentang ketidak seragaman ini.
Dalam ajaran moral, al-Qur’an tidak dapat dianggap mukjizat. Muhammad mengulang prinsip-prinsip yang telah diterima umat manusia pada abad-abad sebelumnya dan diberbagai tempat. Confuncius, Buddha, Zoroaster, Socrates, Moses dan Jesus mempunya hal serupa. Ali Dashti, Twenty-Three Years: A study of the Prophetic Career of Mohammad, Allen and Unwin, London, 1985. (p. 54)
1.   Dari Sisi Tata Bahasa
al-Qur’an mengandung kalimat-kalimat yang tidak lengkap dan tidak sepenuhnya dapat dipahami tanpa bantuan penafsir; kata-kata asing, kata-kata Arab yang tidak familiar, dan kata-kata yang digunakan dengan lainnya yang biasa; kata sifat dan kerja dirubah tanpa kesesuaian dengan gender dan angka; ada kata benda yang secara tidak logis dan gramatis digunakan tanpa merujuk kepada apa-apa; kata sifat kadang-kadang jauh dari subyek.
n  Membosankan, membingungkan, campur aduk,  simple, kalimat-kalimatnya panjang, tidak teratur, sangat BODOH. Pokoknya tidak ada yang bisa difahamkan kepada orang Eropah kecuali kerja-kerja untuk memahami 
n  Qur’an Muhammad menjadi sebuah karya yang bodoh, absurd dan membosankan. Kami tidak percaya seperti di bahwa Tuhan telah menulisnya.
2.   Dalam Soal Penggunaan Kata Asing
The Quran mengklain bahwa dia adalah berbahasa Arab “Kami telah menurunkan al-Qur’an dalam bahasa Arab, agar kamu berfikir.(Surat 12:2), Namun banyak kata-kata dalam al-Qur’an dalam bahasa Persia,
   Implikasi pendekatan
·         al-Qur’an telah mengalami berbagai penyimpangan.
·         Standartisasi al-Qur’an adalah akibat rekayasa politik dan manipulasi kekuasaan Utsman ibn Affan
·         Utsman salah karena telah mengkodifikasi al-Qur’an;
·         Oleh karena itu perlu mewujudkan al-Qur’an edisi kritis;
·         al-Qur’an ditulis bukan dengan bahasa Arab tetapi bahasa Aramaik
·         al-Qur’an adalah karangan Muhammad;
·         Terdapat sejumlah kesalahan dalam penulisan al-Qur’an.
·         Apa yang terdapat di dalam al-Qur’an tidak ada yang orisinal atau yang berasal dari langit, ini karena adanya pengaruh Yahudi-Kristen yang sangat dominan dalam al-Qur’an,
·         Menyamakan qira’ah mutawatirah dengan qira’ah shadhdhah, merubah kata dan kalimat dalam al-Qur’an dan lain sebagainya.

Pengakuan obyektif ttg Bhs Arab
Di seluruh duia diakui bahwa al-Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya bahasa yang paling tinggi, paling murni..diakui sebagai standar bahasa Arab… dan tidak dapat ditiru oleh pena manusia…oleh karena itu  diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar dari dari membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia, bahwa kitab itu berasal dari Tuhan.  George Sale

Menjauhkan dan Menghancurkan Bahasa Arab Dari Ummat Islam
Orientalis menghancurkan bahasa Arab dengan :
1. Menjauhkan umat Islam dari bahasa  Arab fushah seperti dlm al-Qur’an dan memperkenalkan bahasa Amiyyah
2. Menyebarkan pandangan bahwa Bhs Arab fushah tidak dapat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Bahasa Fushah sulit dipelajari karena terkait dengan nahwu shorof
 
Memaksakan Penggunaan Tafsir Hermeneutika
Hermeneutika adalah metode tafsir yang berasal dari Yunani dan berkembang pesat sebagai metode intepretasi Bibel. Jadi ini adalah sebuah metode interpretasi yang hidup dalam tradisi Nasrani yang kemudian menumbuhkan tradisi Barat sekuler-liberal setelah abad 16 dan 17. Jadi jelas, ini sangat berbahaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar